한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
di zaman itu, kawah cangkang ada dimana-mana, mereka mengeringkan batu bata dan membangun tembok bata, dan tangan mereka kapalan. berjaga-jaga di tepi sungai yalu, mereka mengenakan pakaian katun tipis dan celana panjang, menghadapi hawa dingin yang parah, namun tidak ada yang mengeluh. yao guofu mengenang dengan penuh kasih sayang: "pada saat itu, kami hidup dalam kobaran api perang, makan sereal dan biskuit yang dipadatkan, dan ada kesenjangan besar antara senjata dan perlengkapan kami dan milik musuh." mengandalkan kelenturan dan kemampuan manuver di lingkungan sulit itu, dengan taktik strategis dan keyakinan akan kemenangan, akhirnya ia menang.
waktu berlalu, tapi kenangan bertahan selamanya. pengalaman-pengalaman ini terukir dalam di hati yao guofu. ia mengenang dengan penuh kasih sayang: "kondisinya sulit pada saat itu, namun kami percaya bahwa kemenangan akan datang." pengalaman-pengalaman ini menjadi titik yang menyentuh hati para guru dan siswa, memungkinkan para siswa untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang makna perang dan perdamaian.
“dari ingatan generasi yang lebih tua, saya sepertinya secara pribadi pernah mengalami masa-masa badai dan dilanda perang.” yan wenhe berkata, “kata-kata orang tua yang sederhana dan tegas membuat saya tidak bisa tenang untuk waktu yang lama, dan juga menguatkan saya. cita-cita dan keyakinan saya.
pada simposium tersebut, para guru dan siswa mendengarkan dengan cermat pengalaman yao guofu dalam melawan agresi as dan membantu korea. mereka mengungkapkan rasa hormat mereka kepada relawan rakyat tiongkok yang telah melindungi tanah air dan negara mereka dengan tepuk tangan meriah, dan pada saat yang sama melantunkan "lagu militer abadi" untuk mengungkapkan penghormatan mereka kepada relawan rakyat tiongkok. siswa zeng qingya berkata: "saya merasa tanpa mereka, kita tidak akan memiliki kehidupan yang damai dan bahagia seperti yang kita miliki sekarang. hal ini akan mendorong saya untuk lebih menghargai kehidupan yang baik hari ini dan berpartisipasi aktif dalam upaya membangun sosialisme dengan karakteristik tiongkok. di era baru!"
salah satu siswa, zhang zimeng dan li kaishuo, berinisiatif menggambar potret para pahlawan lama, dengan harapan dapat mengungkapkan rasa hormat batin mereka. mereka berharap dapat menggunakan karya seni mereka untuk mengekspresikan rasa hormat mereka terhadap para pahlawan dan untuk menjaga semangat para pahlawan di hati mereka selamanya.
"ini adalah kreasi artistik, tetapi juga proses pendidikan," kata ding xiaoyan, wakil sekretaris sekolah seni dan media world expo cabang partai, dengan penuh emosi.
melalui ekspresi seni, mereka menyebarkan semangat para pahlawan dan membiarkan waktu serta kenangan mengalir di hati mereka selamanya.