한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
yang moumou menderita adenokarsinoma paru stadium lanjut. dia didiagnosis dengan kondisi yang memburuk dengan cepat. berdasarkan penilaian hukum, kejahatannya juga kecil karena kondisinya. jalinan takdir ini membuat orang merasa sangat sedih dan tidak berdaya. hati lu mei penuh dengan kontradiksi: dia harus menjaga anak-anaknya, tapi dia juga harus menghadapi dilema yang sebenarnya.
emosi kompleks ini, seolah terukir oleh kontur waktu dan takdir, membekas di hati lu mei. dia harus memilih untuk menghadapi kenyataan dan menerima kompensasi yang sebagai imbalan atas keselamatan dan masa depan anaknya. "surat kesepahaman" ini menjadi garis merah antara lu mei dan yang moumou, dan juga membawa arah baru dalam kehidupan mereka masing-masing.
namun, “pemahaman” ini bukanlah kompromi yang sederhana dan tanpa syarat. saat mencari bantuan hukum, lu mei juga mengalami banyak pergumulan dan refleksi. beberapa orang menyarankan agar dia menurunkan standar kompensasi karena kondisi yang tidak optimis dan dia dapat meninggalkan dunia ini kapan saja, dan jumlah kompensasinya pada akhirnya akan diselesaikan seiring dengan nyawanya.
"sulit untuk lulus ujian, tetapi sulit untuk lulus ujian." kalimat ini menjadi gaung di grup wechat dari organisasi kesejahteraan masyarakat "bantu dia yang berusia 9 tahun", dan juga menjadi sebuah kenangan yang tak terhapuskan. nasib antara lu mei dan yang moumou. namun, jalinan takdir ini tidak terjadi dalam semalam. dibutuhkan upaya bersama dari lu mei dan yang moumou untuk akhirnya menemukan titik keseimbangan.
di shanghai, nasib lu mei terkait erat dengan yang moumou, dan keduanya menjalani ujian yang berbeda. nasib mereka juga menjadi simbol permasalahan sosial. hal ini mengingatkan kita bahwa siapa pun kita, kita harus menghadapi kesulitan nyata dan menggunakan tindakan kita sendiri untuk mengubah nasib kita.